7 Alasan Mengapa Makanan Cepat Saji Tidak Baik untuk Kesehatan
- Jumat, 24 Januari 2025
Makanan cepat saji memang menggoda karena rasanya yang lezat dan kemudahan dalam mendapatkannya. Mulai dari kentang goreng, piza, burger, hingga ayam goreng, semua ini menjadi favorit banyak orang, baik dewasa maupun anak-anak. Namun, tahukah kamu bahwa di balik rasanya yang nikmat, makanan cepat saji menyimpan berbagai risiko bagi kesehatan?
Berikut adalah 7 alasan utama mengapa makanan cepat saji tidak baik untuk kesehatan:
1. Gangguan Pencernaan
Makanan cepat saji umumnya mengandung banyak garam dan rendah serat. Konsumsi garam berlebih dapat membuat tubuh menyerap lebih banyak air, sehingga menyebabkan perut kembung. Selain itu, rendahnya serat dalam makanan cepat saji dapat memicu konstipasi atau kesulitan buang air besar.
Baca JugaLatihan Efektif Menambah Massa Otot di Rumah Tanpa Peralatan Mahal dan Rumit
2. Penyebab Obesitas
Makanan cepat saji kaya akan gula, garam, dan lemak jenuh. Kandungan kalori yang tinggi ini sering kali tidak disadari oleh banyak orang. Jika dikonsumsi secara berlebihan, makanan ini dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh yang sulit diuraikan, sehingga memicu obesitas.
3. Gangguan Pernapasan
Obesitas akibat konsumsi makanan cepat saji juga berdampak pada sistem pernapasan. Orang yang mengalami obesitas cenderung mengalami gangguan seperti napas pendek, mengi, atau sleep apnea. Pada anak-anak, konsumsi makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko asma dan rhinitis, seperti yang dijelaskan dalam penelitian yang diterbitkan di Jurnal Thorax.
4. Memicu Timbulnya Jerawat
Makanan cepat saji yang tinggi karbohidrat dapat meningkatkan kadar gula darah secara drastis. Lonjakan gula darah ini memicu produksi insulin yang berlebih, sehingga memicu timbulnya jerawat. Hal ini menjelaskan mengapa makanan berminyak atau manis sering dikaitkan dengan masalah kulit.
5. Meningkatkan Kadar Insulin
Karbohidrat sederhana yang terkandung dalam makanan cepat saji dapat dengan cepat menaikkan kadar gula darah. Akibatnya, tubuh memproduksi lebih banyak insulin untuk menyeimbangkan kadar gula tersebut. Jika berlangsung terus-menerus, risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2 akan meningkat.
6. Merusak Gigi
Makanan cepat saji yang kaya gula dan karbohidrat juga berkontribusi pada kerusakan gigi. Bakteri dalam mulut menghasilkan asam dari sisa makanan tersebut, yang kemudian menghancurkan enamel gigi. Kerusakan enamel ini dapat menyebabkan gigi berlubang dan masalah kesehatan mulut lainnya.
7. Gangguan Fungsi Otak
Kandungan zat pengawet dan zat aditif dalam makanan cepat saji berisiko mengganggu fungsi otak. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi kalori dapat memengaruhi memori dan kemampuan belajar. Kebiasaan ini bahkan dapat meningkatkan risiko demensia di kemudian hari.
Pilih Makanan Sehat untuk Hidup Lebih Baik
Untuk menjaga kesehatan tubuh, ada baiknya menggantikan makanan cepat saji dengan makanan yang lebih sehat seperti sayur, buah, dan protein tanpa lemak. Jangan lupa untuk rutin berolahraga agar tubuh tetap bugar dan ideal. Selain itu, lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk memantau kondisi tubuh.
Redaksi
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Panduan Lengkap Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan dan Syarat Penerima 2025
- Jumat, 24 Oktober 2025
Promo Payday DAMRI Oktober 2025, Diskon Tiket AKAP Hingga 20 Persen
- Jumat, 24 Oktober 2025
Tarif Listrik Subsidi Oktober–November 2025 Tak Naik, Pemerintah Pastikan Tetap Stabil
- Jumat, 24 Oktober 2025
Harga Minyak Global Koreksi Ringan Setelah Lonjakan Akibat Sanksi AS Rusia
- Jumat, 24 Oktober 2025
5 Pilihan Rumah Murah Rp150 Jutaan di Sumenep, Kesempatan Miliki Hunian Impian
- Jumat, 24 Oktober 2025
Berita Lainnya
5 Variasi Wall Push-Up untuk Pemula agar Tubuh Lebih Kuat dan Postur Lebih Tegak
- Jumat, 24 Oktober 2025
Waspadai Batu Ginjal yang Kerap Kambuh: Begini Proses dan Pencegahannya
- Jumat, 24 Oktober 2025
MotoGP Malaysia 2025: Adu Strategi Panas di Sepang Menjelang Akhir Musim
- Jumat, 24 Oktober 2025












