Senin, 27 Oktober 2025

Buyback Saham BFIN Terus Berlanjut, Strategi Dongkrak Nilai Investor

Buyback Saham BFIN Terus Berlanjut, Strategi Dongkrak Nilai Investor
Buyback Saham BFIN Terus Berlanjut, Strategi Dongkrak Nilai Investor

JAKARTA - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) terus melanjutkan aksi pembelian kembali saham atau buyback yang telah berjalan sejak 4 Agustus 2025. Berdasarkan data keterbukaan informasi di BEI per 24 Oktober 2025, BFIN membeli 12,6 juta saham dengan harga rata-rata Rp773,64 per saham.

Nilai transaksi buyback pada hari itu mencapai Rp9,75 miliar, sementara secara total BFIN telah membeli 106,17 juta saham. Harga pembelian berada di kisaran Rp750,22 hingga Rp796,24 per saham, menunjukkan konsistensi perusahaan dalam strategi ini.

Alokasi Dana dan Sisa Anggaran Buyback

Baca Juga

BSU Rp600.000 Oktober 2025 Cair, Pemerintah Perkuat Daya Beli Pekerja Aktif

Total dana yang telah dikeluarkan untuk buyback saham mencapai Rp81,34 miliar hingga tanggal 24 Oktober 2025. Dari anggaran Rp500 miliar yang disiapkan, sisa dana buyback masih tersisa sebesar Rp418,66 miliar untuk pembelian saham berikutnya.

Rencana pembelian ini tidak melebihi 3,3% dari modal disetor BFIN, menandakan perusahaan masih mematuhi batasan regulasi. Buyback dilakukan melalui PT Trimegah Sekuritas Indonesia sebagai broker yang ditunjuk secara resmi.

Dampak Buyback terhadap Pergerakan Saham dan Investor

Sejak awal Agustus hingga 24 Oktober 2025, harga saham BFIN meningkat 1,31% menjadi Rp775 per saham. Sepanjang tahun ini, saham BFIN mencatatkan kenaikan 15,21%, mencerminkan efek positif dari buyback terhadap sentimen pasar.

Aksi buyback diyakini meningkatkan kepercayaan investor dan memberikan sinyal positif mengenai prospek fundamental perusahaan. Strategi ini juga dapat memperkuat struktur modal dan mendukung stabilitas harga saham di tengah volatilitas pasar.

Proyeksi dan Keuntungan Strategis Buyback

Dengan sisa anggaran buyback yang cukup besar, BFIN memiliki fleksibilitas untuk melanjutkan pembelian saham hingga akhir periode pada 31 Oktober 2025. Hal ini memungkinkan perusahaan memanfaatkan momentum pasar untuk meningkatkan likuiditas saham dan nilai pemegang saham.

Selain itu, buyback dapat menjadi strategi untuk menjaga kestabilan harga saham dan menahan tekanan jual dari pasar. Para analis menilai langkah ini sebagai manuver positif bagi investor jangka menengah hingga panjang, terutama bagi yang fokus pada pertumbuhan kapitalisasi perusahaan.

Buyback sebagai Langkah Strategis BFIN

Aksi buyback saham BFIN menunjukkan komitmen manajemen dalam meningkatkan nilai perusahaan dan memberikan keuntungan kepada pemegang saham. Dengan alokasi dana yang masih cukup besar dan tren harga saham yang meningkat, buyback diyakini akan terus memberikan dampak positif pada sentimen pasar.

BFIN menegaskan bahwa strategi ini tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga sebagai bagian dari perencanaan korporasi untuk menjaga likuiditas dan meningkatkan daya tarik saham di mata investor. Langkah ini memperlihatkan bagaimana perusahaan menyeimbangkan pertumbuhan dan stabilitas di pasar modal Indonesia.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

PIPA Siap Jadi Pemain Utama Energi Nasional Usai Suntikan Rp3 Triliun

PIPA Siap Jadi Pemain Utama Energi Nasional Usai Suntikan Rp3 Triliun

BP dan Pertamina Siapkan Proyek Amonia Biru di Papua Barat untuk Energi Bersih

BP dan Pertamina Siapkan Proyek Amonia Biru di Papua Barat untuk Energi Bersih

PJHB Siap IPO dan Tebar Waran Seri I, Dana Segar untuk Armada Kapal Baru

PJHB Siap IPO dan Tebar Waran Seri I, Dana Segar untuk Armada Kapal Baru

INET Akuisisi Mayoritas Saham PADA, Siap Perkuat Lini Bisnis Outsourcing Nasional

INET Akuisisi Mayoritas Saham PADA, Siap Perkuat Lini Bisnis Outsourcing Nasional

Jadwal Lengkap Tiket dan Rute Kapal Pelni KM Tidar Oktober–November 2025

Jadwal Lengkap Tiket dan Rute Kapal Pelni KM Tidar Oktober–November 2025